Part 2
“gua bodoh karena gua cinta sama orang yang nggak mungkin
balas cinta gua, tapi gua juga masih punya kesempatan kan? Tapi hati ini sangat
nggak rela kalau kak aldi bersama dengan cewek lain,…entahlah” salsha bergumam
dalam hati…
Salsha mencoba
menghibur diri dengan memainkan piano di ruang music karena hanya dengan
begitulah dia bisa melepas sedikit kepenatannya, entah kenapa kalau udah main
piano sambil bernyanyi dia lebih tenang. Salsha memainkan lagu Cintakkan
Membawamu dengan lembut menyampaikan seluruh isi hatinya kepada satu orang
walaupun orang itu tidak ada didepannya dan tidak tahu bahwa salsha
menyukainya, alunan music berayun indah, sampai tiba-tiba ada orang menghampirinya.
“salsha? Nama lo
salsha kan?” salsha menoleh dan kaget ketika melihat siapa yang bersamanya
diruang music saat ini.
“kak aldi? K..kok..kakak
bisa disini? M..maaf kak aku Cuma mau main piano aja kok disini kalau kakak mau
pake aku bisa keluar kok kak, maaf sekali lagi permisi…” salsha pergi buru-buru
takut kalau aldi tiba-tiba marah padanya, tapi tiba-tiba..
“eh…eh…tunggu gua
nggak mau pake kok, tapi bener kan nama lo salsha sahabatnya bela?”
“i…iya kak,” salsha menunduk
bersembunyi dari mata elangnya.
“lo kok takut gitu
sih? Gua nggak makan kok, santai aja, gua tadi nggak sengaja denger lo main
piano sambil nyanyi bagus banget, nggak nyangka ternyata dibalik lo yang
pendiam ternyata lo jago nanyi sama piano” aldi tersenyum tulus kepada salsha,
senyum pertama yang salsha liat semenjak kejadian beberapa bulan lalu.
“hmm makasih kak, oh
iya kak aku juga minta maaf ya soal kejadian beberapa bulan lalu yang aku nggak
sengaja nabrak kakak, sumpah kak aku nggak maksud nyari perhatian kakak kok,
itu bener-bener nggak sengaja” meminta maaf sambil tetap menunduk.
“ohh lo takut gini
sama gua karna kejadian itu? Tenang aja gua bukan dendaman person kok lupain
aja, gua juga salah nggak seharusnya gua bentak lo kayak gitu, maafin gua juga
ya?” lagi-lagi aldi tersenyum dengan manisnya dan salsha hanya bisa melihat
sedikit karna masih dalam keadaan menunduk takut. Lalu tiba-tiba ada yang
datang memanggil nama aldi..
“al kamu didalem?” suara
cewek yang nggak asing lagi, dialah angel pacarnya aldi.
“iya aku disini, masuk
aja ngel” aldi sedikit berteriak.
“kamu kemana aja, aku
cariin dari tadi tau,yuk katanya mau ke kantin ntar keburu masuk loh” ajak
angel dengan manja.
“yaudah yuk, salsha
gua duluan ya, kalau mau main lagi main aja tadi gua Cuma nggak sengaja lewat
kok, oh iya jangan takut lagi sama gua, he…he…” aldi tersenyum lalu pergi,
salsha melihat mereka sampai mereka keluar dengan bingung, kenapa aldi bisa
berubah baik gitu??
Skip…
(Aldi Pov). Aku lagi
berjalan untuk menghindar dari angel sejenak, tiba-tiba aku mendengar ada yang
mainin piano indah banget, aku berjalan menghampirinya, dan ternyata orang itu
salsha. Salsha yang dulu pernah nabrak aku dan aku bentak di depan orang
banyak, aku menghampirinya, dia terkejut melihatku lalu menunduk, baru aku
sadari dia mempunyai mata yang indah yang mengingatkanku pada chaca, sahabat
kecilku sekaligus cinta pertamaku yang sampai sekarang nggak pernah bisa aku
lupakan, dan entah kenapa perasaanku berbeda ketika didekatnya seperti dialah
chacaku yang kucari selama ini.
Salsha sedang
duduk di taman sekolah sambil membaca buku dan menikmati capucino miliknya,
tiba-tiba bela, stefi, dan cassie menghampirinya, dan mereka nggak sendiri ada
kak iqbaal, kak kiki, dan bastian bersama mereka, memang pasangan tak
terpisahkan, he...he...he…
“salshaa...ntar malem
nonton yuk sama kita, kita udah jarang jalan nih, ayolah sal” raut muka andalan
bela, kalau dia udah gini susah banget nolaknya.
“iya sal, masa lo
kalau diajak jalan nolak mulu, sekali-kali keluar kek sal jangan baca buku
mulu, lo udah pinter kok, jadi nggak baca buku sehari aja lo nggak bakalan
kehilangan kepintaran lo kok” stefi lagi pake acara bilang kayak gini, salsha
semakin terjepit.
“sal, ayolah udah lama
juga gua nggak jalan sama lo, lagian lo kok berubah banget sih dari yang dulu,
jadi nerds gini padahal lo dulu nggak gini-gini amat dah perasaan” bastian
angat bicara.
“tapi kalau gua ikut
kalian emang nggak ganggu, ntar gua jadi obat nyamuk lagi kalian pada
sendiri-sendiri lah gua?” salsha mencoba menyelamatkan diri.
“kita nggak bakal
nyuekin lo deh dan kita nggak keberatan juga kok sal, lo ikut aja lagian ntar
ada aldi sama angel juga kan makin rame, kita mah nggak keberatan kok” iqbaal
berhasil membuat salsha semakin tidak ingin ikut apalagi ada aldi dan angel,
salsha tidak bisa membayangkan dirinya nanti, bela langsung melotot keaarah
iqbaal membuat iqbaal bingung begitu juga dengan yang lainnya kecuali stefi dan
cassie yang sudah tau keadaannya.
“hmm…gua nggak ikut
aja yaah, rumah kosong nih nyokap bokap ke luar kota gua dirumah aja, makasih
juga kak ajakannya tapi aku nggak bisa” salsha menolak dengan halus ajakan
iqbaal.
Bela, stefi, cassie dan yang lain
sibuk membujuk salsha agar ikut dengan mereka, tiba-tiba aldi dan angel datang
menghampiri mereka, membuat salsha semakin terjepit dan ingin segera kabur dari
mereka semua.
“haiii guys, kok pada
disini semua, oh iya ntar malem jadi kan yak? Aldi datang dengan senyumnya,
lagi membuat salsha tak tahan dan diam-diam ingin kabur dari mereka tetapi
tidak berhasil karena ketahuan cassie, gagal sudah niatnya untuk menhindari
mereka.
“eiitss salsha lo
nggak bisa lari dari kita sebelum lo say yes buat ikut ntar malem” sambil
menahan tangan salsha dan berhasil membuat salsha terdiam langsung.
“emang kenapa sih? Aldi
heran dengan apa yang terjadi.
“ ini nih kita semua
pada bujukin salsha buat ikut nonton ntar malam tapi susah banget
diajakinnya,alesan dia bakal gangguin kita padahal kan kita fine-fine aja, iya
nggak guys” kiki menjelaskan keadaan dengan singkat.
“lo ikut aja sal,
seru-seruan bareng kita, kita nggak keberatan kok” ajak aldi dengan semangat
dan berhasil membuat salsha dan lainnya heran.
“iya sal ikut aja,
lagian sekali-sekali jalan bareng kita kan nggak papa, angel menyambung aldi
sambil bergelayut manja di tangan aldi, walaupun kayaknya aldi rada nggak suka
dengan perlakuan tersebut.
“aduh gimana yaa?”
salsha keringat dingin, dia susah menolak tapi dia sudah tidak punya alasan
untuk menolaknya, apalagi dia tidak tahan melihat aldi dan angel , salsha makin
gelisah.
“lo nggak usah bingung
ntar pulang sekolah kita kerumah lo terus langsung ke rumah gua, kita siap-siap
dari rumah gua aja jadi lo bakal tetep ikut kita, oke nggak ada penolakan.” Skak
matt salsha mengangguk lemas.
“nahh gitu dong sal,
dari tadi kek, lo mah nggak enakan banget ma kita” cerocos bastian seenaknya. Andai
aja mereka tahu alasan salsha nggak mau ikut mereka apa, pasti mereka kalau di
posisi salsha juga bakal nolak lah.
Skip…
Sekarang mereka
semua sudah berada di depan bioskop siap untuk nonton sambil menunggu yang
belum datang termasuk aldi dan angel. Sedangkan yang lain sibuk dengan pacar
masing-masing salsha diam sambil tetap membaca novel super tebalnya dengak
kacamata dan kuncr kudanya ciri khas salsha banget, sudah salsha duga pasti dia
hanya akan jadi obat nyamuk diantara mereka.
“aldi angel mana deh,
alam abnget mereka ntar kemalieman nggak asik nih” iqbaal melirik jam tangannya
sambil sesekali melihat keaarah depan berharap melihat sosok dua orang
tersebut.
“nahh tu aldi, tapi kok nggak bareng angel ya?” celetu kiki
sambil menunjuk kearah aldi. Aldi terlihat keren sekali dengan kemeja birunya
yang digulung lengannya, jeans , dan kets membuat dia terlihat cool, salsha
langsung terpesona tetapi berusaha menyembunyikannya.
“sorry-sorry gua telat
macet bro” sahutnya sambil tersenyum watados.
“eh pacar lo mana, kok
nggak sama lo?” bastian angkat suara.
“dia nggak ikut, tau
deh dia, nggak papa juga gua risih juga sama dia lama-lama” sahut aldi yang
berhasil membuat yang lain tercengang termasuk salsha.
“lo kenapa sama dia
al, baru gua liat orang pacarnya nggak ikut dia malah seneng, gila lo al” tanya
kiki mewakil semuanya.
“udah…udah…,nah kalau
gitu kak aldi bisa nemenin salsha, soalnya salsha diem mulu dari tadi
sendirian, kan nggak ada angel, mau kan kak?” sambung bela dengan santainya.
“setuju…,nggak papa
kan sal, atau ntar ada yang marah lagi” semangat aldi yang lagi-lagi membuat
semuanya heran termasuk salsha.
“ih…nggak papa kok
kak, nggak ada kok yang marah, aku sendiri kok, kalau nggak dipaksa mereka juga
aku nggak bakal ikut” salsha menyahut merasa tidak enak hati.
“yaudah kalau gitu lo
sama gua yaa, tenang aja gua nggak gigit kok, he…he…, yuk ah guys keburu mulai
filmnya” serocos aldi sambil memegang tangan salsha, salsha terkejut melirik
bela tapi dia ikuti saja, yang lainnya lagi-lagi dibuat heran dengan kelakuan
aldi, aneh bin ajaib.
Mereka masuk
ke bioskop tanpa sadar ada yang melirik mereka dari jauh dengan tatapan cemburu
dan mengancam.
“awas lo salsha,
berani-neraninya lo deketin kak aldi gua, dia hanya milik gua dan selamanya
punya gua...”
Bersambung part 3
guys, like and comment yaa, maaf kalau jelek , makasih yang udah baca :)
@misskelarassati
Pertamax
BalasHapusBagus, aku suka ceritanya.
Like
Aaaa makasih rino. :)
Hapus