Laman

Kamis, 06 Mei 2021

Pengumuman

Hai teman-teman aku memutuskan akan tetap share cerita disini juga ya
Karena menurutku blogku sayang kalau tidak digunakan lagi
so,tunggu updatean berikutnya yaahh
thanks

with love 

Misske's world

Perjalanan Cinta Cha Dongmin

02



 Langkah lelah terlihat dari pemuda yang sekarang sedang berjalan menuju pintu depan rumah orang tuanya,rumah masa kecil dan sebagian masa remajanya,rumah yang hangat dan membuat rindu yang selama beberapa tahun ini sangat jarang ia kunjungi karena tuntutan pekerjaannya. Setelah memarkirkan mobilnya di garasi ia menuju pintu depan rumah,bahu lebarnya terlihat sangat berat tetapi di dalam hati pemuda tersebut ia sangat senang bisa mendapatkan hari liburnya setelah hampir 6 bulan tidak mendapat libur sama sekali.

Pemuda itu menekan password rumah lalu langsung masuk membawa beberapa tas belanja yang penuh dengan barang-barang untuk keluarganya,pemuda itu masuk dan ternyata wanita paruh baya yang ia panggil ibu itu belum tidur dan masih di dapur tengah meminum air tampak terkejut melihat anak pertamanya pulang tanpa memberitahu.

"Dongmin-nie?? Kau pulang? Kenapa tidak memberi kabar pada eomma?? Aigoo anak ku yang tampan terlihat lelah sekali hmm bagaimana konsermu? Menyenangkan?? Duduklah,matamu terlihat sangat lelah". Pemuda bernama Lee Dongmin tadi tersenyum mendengar bagaimana ibunya bertanya,sudah lama sekali ia tidak mendengar suara cerewet wanita nomor 1 dihidupnya itu,ia lalu duduk,meletakkan tas belanjaannya dan memeluk ibunya dengan erat,menghirup wangi parfum ibunya yang selalu menjadi favoritenya,baginya wangi tubuh ibunya semacam aroma penanda rindu,ia suka sekali tapi membuat rindu,selalu.

"Aku menyukainya...sudah lama aku tidak mendengarkan ibuku tercinta ini mengomel,sungguh rindu sekali" Dongmin memeluk ibunya lebih erat lagi. " Apa ini? Kau menyukainya jika ibumu ini cerewet?? Hahaha arraseo aku kalau begitu aku akan terus mengomel selama kau pulang,bagaimana? Pastikan kau tidak bosan dan kesal mendengarnya" Nyonya Lee tergelak sendiri dengan omongannya menepuk pundak sang anak yang sangat ia rindukan.

"Jongmin-nie sudah tidur? Appa?? Aah pasti mereka terkejut melihat orang setampan aku tiba-tiba pulang kerumah,aahh matta eomma,jongmin-nie benar ingin kuliah ke luar negeri?? Wae?? Bukankah banyak universitas bagus di Seoul? Kenapa tiba-tiba dia ingin keluar negeri? Apa ada yang mengganggunya?"  Lee Dongmin bertanya tanpa jeda menatap ibunya dengan penuh pertanyaan. Nyonya Lee lalu melepaskan pelukan anak nya lalu mulai berbicara.

" Katanya dia ingin mencoba hidup mandiri,ingin mencoba hal baru juga,eomma rasa dia mampu,adikmu cukup bertanggung jawab dan sudah hampir dewasa jadi jangan terlalu khawatir" nyonya Lee yang bersandar di sofa lalu berdiri membawa tas belanjaan yang dibawa anaknya menuju pantry dapur.
"Aku bisa membayar apartemen yang bagus untuknya jika mau hidup mandiri dan juga...--" belum sempat Lee Dongmin berbicara lebih jauh nyonya Lee menatap amak sulungnya sambil tersenyum.
"Dongmin-ah kau lupa? Adikmu sudah hampir 19 tahun,dia bukan adik kecilmu lagi yang tidak bisa jauh dari eomma,appa ataupun dirimu" nyonya lee tertawa ringan menghampiri Lee Dongmin,mengusap rambutnya sayang lalu menatap anaknya sekali lagi. " Sudah larut,ayo kita tidur,dan besok kau bisa bertanya sepuasmu kepada adikmu,bagaimana??" Nyonya Lee berdiri mengulurkan tangannya kepada anaknya. Dengan malas Dongmin memegang tangan ibunya lalu menjawab "baiklah eomma menang kali ini,aku akan tidur,selamat malam eomma,saranghae" Dongmin memeluk ibunya sekali lagi lalu berjalan ke kamar nya yang berada di lantai 2,sementara nyonya Lee masih meletakkan beberapa barang yang dibawa anaknya pulang.

Pagi itu pagi yang cerah,musim panas di Seoul memang luar biasa panas sehingga membuat orang malas keluar rumah,termasuk keluarga Lee yang akhir minggu ini akan menghabiskan waktu bersama. Pagi itu nyonya Lee sudah bangun dan memasakan sarapan untuk keluarga kecilnya,menemaninya di dapur,tuan Lee Dowoon suaminya sedang duduk menonton berita pagi setelah dirinya membersihkan tanaman di halaman rumahnya.
"Kau memasak banyak sekali yeobu?? Tumben sekali?? Pasti sedang terjadi sesuatu ya? Apa gajimu naik di kantor??" Tuan Lee menarik turunkan alis nya tanda menggoda istrinya yang masih sibuk memasak dan tidak melihatnya sama sekali.
"Tidak ada,hanya ingin,apakah kau baru melihatku masak sebanyak ini?? Banyak bahan makanan yang akan rusak jika tidak dimasak yeobu,jadi aku memasaknya hari ini,karena hari biasa tidak akan sempat" nyonya lee menjawab masih membelakangi suaminya yang melihatnya dengan mengangguk mengerti lalu lanjut menonton tv.

Lalu muncul lah dari lantai 2 anak laki-laki masih menggunakan piamanya,dengan muka bantalnya dengan mata terpejam memegang pegangan tangga lalu duduk masih dengan mata terpejam.
"Eomma,eomma masak samgyetang?? Uwaah eomma bisa membaca pikiranku,aku sangat ingin memakannya dari beberapa hari yang lalu tapi selalu lupa memberi tahu eomma" Jongmin masih dengan mata terpejam menyahuti ibunya dengan nada yg datar. " turunlah,buka matamu,jam berapa kau tidur semalam,kau bermain game pasti kan??" Nyonya lee menyuruh anaknya turun setelah menatapnya beberapa saat.
Setelah berusaha membuka matanya, Jongmin akhirnya  berdiri dan menghela napas,menyiapkan hati untuk membawa kakinya bergerak turun kebawah,tidak mengetahui bahwa kakak tercintanya sudah bersiap-siap ingin mengejutkannya dari belakang. Lee Dongmin berbisik pelan ditelinga sang adik untuk menakutinya.
"kenapa kau menghela napas anak malas?" Jongmin yang terkejut lalu berbalik dan seketika melihat sosok kakaknya uang hampir sama dengannya,menggunakan piama dengan muka bantal hanya memang dia tetap tampan sama seperti dirinya, menurutnya.
"eomma kamjagya!! aahh jantungkuu, ahh hyung, bagaimana kalau jantungku copot,hyung selalu begitu. Tunggu... hyung??" Jongmin yang terkejut dan otaknya baru menyadari jika yang didekatnya adalah hyungnya walaupun sebelumnya dia sudah mengomel tentang bagaimana dia dikagetkan tadi.  " Hyuuung!! Kenapa kau baru pulaang?? hyung yang jahat,bagaimana kau bisa tidak pulang selama 6 bulan dan baru melihat adik tampanmu ini hmm??" seperti anak kuncing, Jongmin meletakkan kepalanya di bahu Dongmin yang agak lebih tinggi sedikit darinya. " Hahaha anak manja,bagaimana anak sepertimu mau kuliah ke luar negeri hmm??"

Orang tua dari Lee Dongmin dan Lee Jongmin hanya bisa tersenyum melihat anak mereka sangat akur sampai sebesar ini, dalam hati hanya bisa bersyukur karena sudah membesarkan dan mendidik mereka dengan benar.

"Aigoo Tuan Lee,senang melihat anak tampanmu pulang sampai tersenyum begitu??" Dongmin memeluk ayahnya dari belakang lalu berjalan ke arah meja makan sambil melihat ibunya menyiapkan makanan dan adiknya yang juga sudah duduk di depannya,sungguh pemandangan yang sangat ia rindukan selama beberapa bulan ini.
"Kau sehat?? bagaimana comeback mu?? kenapa tidak bilang" kalau mau pulang?? anak nakal,bagaimana kalau kami keluar kota??" Dongmin hanya bisa tersenyum sambil menuang air putih,ayahnya adalah ayah paling keren di dunia baginya, selalu mendukungnya,mengkhawatirkannya,dan juga lucu,belakangan ia tahu darimana sifat absurd dirinya datang,dia memang anak ayahnya. " Baik,semuanya sangat baik, aku juga merindukan ayah,sekarang aku dirumah jadi jangan khawatir okee." Ayahnya tersenyum lalu melanjutkan menonton berita paginya. " yaak Lee Jongmin,kenapa kau ingin kuliah ke Luar negeri? Apa ada yang mengganggumu? Hyung akan membelikanmu apartemen jika hanya ingin jadi mandiri,kenapa Australia?" Lee Dongmin menatap adiknya yang sedang memakan roti tawar tidak sabar menunggu masakan ibunya datang,Jongmin lalu menjawab dengan memasang tampang tidak merasa tertekan dan merasa bersalah sama sekali. " Wae...?? aku hanya ingin,lagipula dulu hyung juga ke filipina,kenapa aku tidak boleeh???"

" Yaa! aku hanya pertukaran pelajar,beda denganmu yang ingin sekolah kesana?? Bagaimana kalau kau tidak betah dan merengek minta pulang dan merepotkan appa dan eomma??"

"Hyung!! aku sudah 19 tahun, dan aku janji aku tidak akan merengek. Lagipula fasilitas kedokteran disana lebih canggih,dan aku jadi lulusan disana percayalah masa depanku akan lebih cemerlang jika pulang kesini,kau tahu itu kan hyung, dulu kau bilang aku boleh melakukan apa yang aku mau sama sepertimu,aku mau kuliah kedokteran di Australia, lagipula aku menemukan orang yang tepat untuk membantuku,eohh... hyung percayalah padaku eohhh"
Lee Jongmin sudah menatap mata hyungnya dengan binar yang sangat tidak mampu ditolak, Dongmin sayang adiknya, dia hanya tidak mau adiknya salah jalan atau tidak nyaman.

"Ahh cam, Jongmin jadi hari ini ke perusahaan pendidikannya? jam berapa kita kesana?" Nyonya Lee membawa samgyetang yang baru saja matang ke meja makan,lalu berbalik mengambil lauk dan sayur pendamping lainnya sambil berbicara dengan anak bungsunya.

 "Jadi eomma,jam 1 siang, aku sudah janjian dengan noona,dan noona juga sudah memberi alamatnya, aah benar eomma, waktu aku di ganggu anak" nakal itu kan noona yang membantuku, dia keren sekali. Hanya dengan melihat seragamku dia tahu aku bersekolah dimana! terlihat cantik dan sangat profesional,dan dia membolehkanku memanggilnya noona dan aku boleh main ke kantornya kapanpun aku mau." Dongmin menyela dengam muka datarnya, terdengar merendahkan lebih tepatnya. " Jangan terlalu percaya sama orang baru,bagaimana baru ketemu sekali dia sudah sebaik itu, dan kau! kenapa tidak bilang hyung kalau ada yang mengganggumu, kan sudah ku bilang dari dulu kalau ada yang berani menggangumu bilang padaku, mereka tidak akan selamat jika bertemu denganku!!"

Jongmin lalu menyahut dengan santainya," Hyung, kau jarang pulang ingat?? Bagaimana bisa hyung membelaku, dasar!! Bagaimana bisa dia punya otak pintar tapi tida berpikir panjang" 
Jongmin menggerutu sambil memasukan nasi ke mulutnya yang notabene nasinya masih panas "ahhh panas..panass".

Dongmin ingin tertawa melihat penderitaan adiknya tapi masih masih ingin menunjukkan bahwa ia tidak suka dengan ide adiknya sekolah keluar negeri masih menjawab dengan agak sinis "aku yang akan mengantar eomma dan Jongmin,aku harus memastikan  bahwa noonamu itu dan perusahaannya akan mengurus sekolahmu dengan baik!" sambil melirik ibunya yang tersenyum manis pengertian. "Bagus kalau begitu, sekarang cepat makan lalu bersiap-siap, kalian seperti siput kalau sudah bergaya mau keluar, dan Jongmin bawa persyaratan yang harus dibawa jika perlu ya, kau tahu tempat eomma menyimpan berkasmu kan?" 
"geurom geurom!! sudah semua ku masukan ke tas eomma" Jongmin tersenyum sangat manis kepada ibunya sedangkan kakaknya masih menatapnya tidak yakin, lebih tepatnya tidak rela adiknya ingin pergi dan mandiri.

Pagi hari Min Taeri sudah diisi ke suatu Kampus Internasional untuk mengurus daftar mahasiswa nya yang akan lulus dan sudah apply ke universitas luar korea yang akan dia urus setelah seminggu yang lalu perusahaannya melakukan promosi kesana, karena selama hampir 3 bulan ini ia dan karyawannya berputar dari satu sekolah atau universitas ke sekolah lain untuk mengadakan promosi perusahaan mereka sebelum masa intake dimulai.
"Ahhh suaraku,pita suaraa kau sudah bekerja dengan keras" Taeri meletakkan tas Dior medium Bobby bag nya ke atas mejanya lalu berjalan mengambil air putih ke meja coffe tablenya.

Selang beberapa detik lagu intro BTS "What are you doing" mengalun...
Setelah sekali teguk Taeri menghampiri handphone nya
"Halo selamat pagi??"


"eohh noona ini aku Jongmin,aku sudah mau sampai ke perusahaanmu,apa noona masih diluar?"

"aigoo anak baik,kau sudah mau sampai?? Aku sudah di kantor, nanti silahkan masuk saja yaa,noona akan menjemputmu ke bawah oke"

"Baik noona aku tunggu,bye" 
Min Taeri tersenyum,anak baik yang ia tolong beberapa hari yang lalu ternyata ingin sekolah ke luar negeri dan dengan hati Taeri membantunya, lagipula dia anak baik,sungguh membuat Taeri ingin memiliki adik.

"Sepertinya aku harus segera turun menjemput Dongmin, ahh tunggu sebentar, mari kita melihat penyemangat kita hari ini" Taeri berjalan cepat ke arah lemari tersembunyi di samping kiri ruangannya yang hanya bisa dibuka oleh nya dengan handprint canggih karena baginya lemari ini snagat berharga,tidak tahu bagi orang lain tapi baginya isi lemari ini adalah setengah dunianya,penyemangatnya dan hidupnya.
"Bagaimana kabarmu hari ini oppadeul?? ahh maaf Jungkookie,noona menyanyangimuu wkwkwk. Ahh bagaimana hidupku tanpa kalian bertujuh,ohh maaf aku tidak bermaksud cuek padamu" Taeri melirik satu foto yang baru-baru ini ia letakkan di sana sendirian di antara album-album BTS karena memang baru beberapa hari ini ia mulai tertarik dengannya karena satu drama yang ia tonton.
"kau tampan Cha Eunwoo,tapi berusahalah lebih keras lagi untuk memenangkan hatiku oke??" 
Iya foto salah satu member Astro yang baru-baru ini ia lirik juga karena rasa ingin tahunya yang tinggi,Cha Eunwoo lelaki tampan,pintar dan baik sungguh menarik perhatian Taeri jika ada orang seperti dia dunia nyatanya Taeri tidak menutup kemungkinan Taeri akan jatuh cinta.
"Kalian semua baik" disini aku akan kebawah menemui adik baik dulu" lalu Taeri berlari keluar ruangannya tanpa ingat menutup isi lemari berharganya menghampiri Jongmin dan sesuatu yang bahkan takdir tidak bisa menahannya.

Sedangkan di lobby perusahaan ada 3 anggota keluarga menawan yang berhasil membuat heboh perusahaan karena wajah rupawan baik ibu dan anaknya, sayang pemuda yang bersama dengan ibu dan anak tadi memakai masker dan topi padahal para karyawan sudah sangat ingin melihat seberapa tampan pemuda itu. Baik bagi Dongmin atau publik biasa mengenalnya dengan nama Cha Eunwoo karena penyamarannya berhasil,kalau tidak entah apa yang akan terjadi kepadanya, ia bisa membayangkan bagaimana agensi nya akan marah mengetahui ia berjalan dengan bebas tanpa pengawal.
Setelah beberapa saat menunggu dengan tenang,akhirnya ada wanita muda dengan menggunakan suit kerjanya tampak terlihat cantik dan berkelas berjalan agak cepat membuat rambut bergelombang hasil curlyannya hari ini melompat indah seirama dengan langkahnya menghampiri anak baik yang ia tolong kemarin dan wanita muda itu menyadari bahwa anak baik yang ia tunggu datang bersama ibunya dan seorang pemuda lagi yang ia tak tahu apa hubungannya dengan anak baik yang ia tolong. 

"Hai Jongmin,bagaimana kabarmu,baik kan? kau tambah tampan saja hahaha" Taeri mengacak manis rambut Jongmin sambil tersenyum lalu melirik dua orang disamping Jongmin sambil tersenyum sopan pula. Jongmin tergelak tersenyum manis tidak merasa risih sama sekali ketika rambutnya diacak oleh Taeri,sedangkan si pemuda bermasker sudah protes dalam hati. "Bagaimana ia bisa tersenyum sangat manis,ketika aku yang memainkan rambutnya dia akan menggerutu,dasar anak nakal" Dongmin menatap wanita muda itu dari atas ke bawah,memiringkan kepalanya bertanya dalam hati "wow dia terlihat sungguh masih sangat muda untuk menjadi seorang direktur perusahaan" Dongmin cukup kagum tetapi masih berusaha menjernihkan pikirannya untuk tidak terlihat kagum.

"Ahh benar,Noona ini ibuku dan ini hyungku yang pernah aku bilang sangat sibuk itu. Eomma ini noona namanya Min Taeri noona dan ini hyungku namanya....Dongmin namanya Dongmin" Jongmin melirik kakaknya sekilas hampir saja. " ahh annyeonghaseyo saya Min Taeri mari masuk kita langsung saja ke ruangan saya" Taeri menyapa dengan sopan dan seramah mungkin lalu menuntun mereka masuk ke perusahaannya, Jongmin yang terlewat bersemangat menggandeng Taeri dengan senyumnya lalu mendahului ibunya dan tentu saja kakak nya yang hanya bisa melihat tidak percaya bagaimana tingkah adiknya kepada orang baru, perempuan lagi.
"Eomma,lihatlah anak eomma,bagaimana dia bisa berani menggandeng perempuan dengan mudahnya, sungguh tidak bisa dipercaya" Dongmin lalu berjalan pelan disamping eommanya dengan berbisik.
"Hahahah... sepertinya dia senang memiliki seorang noona,itu tandanya kau harus cepat memberikannya kakak ipar" ibunya mengedip menggoda kepada anak tuanya yang terkejut dan menjawab manja " ahh eomma!!" lalu ibu dan anak itu tertawa bahagia sambil berjalan mengejar Jongmin dan Taeri,

Setelah berjalan agak jauh mereka mulai mengagumi bagaimana perjalanan ke ruangan Taeri sungguh seperti berjalan ke dunia lain, setelah naik lift khusus ke ruangan Taeri mereka disambut dengan dunia klasik harry potter,lift disihir sedemikian rupa mirip dengan suasana perapian, sampai diatas pintu terbuka mereka seakan-akan keluar dari tembok yang tidak terlihat sama sekali,ruangan Taeri didominasi dengan warna kayu klasik,jika kalian bisa membayangkan ruangan kreasi asrama gryffindor hampir seperti itulah gambarannya hanya saja ruangan Taeri lebih berwarna biru dan lebih sedikit modern dan aku bisa melihat selendang ravenclaw di tempel di dinding di belakang kursi kerja Taeri,bahkan barang seperti sortir hat asrama harry potter tergeletak manis diatas lemari kerjanya, sama seperti di film aslinya. 
"Woaahh noona ini semua.....--" Jongmin,ibunya dan Dongmin hanya bisa kagum dengan desain ruangan kerja Taeri ini,sungguh luar biasa mereka bisa membayangkan bahwa sesukses apa wanita muda ini sampai memiliki perusahaan sebesar ini dan sebagus ini. Lee Dongmin pun akhirnya melepaskan maskernya setelah pintu ruangan benar-benar tertutup. "Silahkan duduk Jongmin,ibu, dan....-" sebelum sempat mengatakan namanya Min Taeri hanya bisa melongo melihat pemuda tadi mengibaskan rambutnya setelah melepas maskernya.

"Ch...Cha....Cha...En..woo" bisik Taeri pelan
Ya tuhan... habis lah aku.



Haii everyone
i hope you have a better day
with this story i just to make people happy
with love
Aurora/Misske's World <3

@Misskelarassati

Perjalanan Cinta Cha Dongmin

01

 Pagi hari di kota Seoul yang damai dimana kesibukan kota itu mulai meningkat,orang pergi bekerja,membuka toko,mengantar susu ke rumah-rumah, dan pergi ke sekolah atau kampus,sungguh pemandangan sederhana yang selalu terjadi setiap hari di belahan bumi manapun termasuk kota ini.

Min Taeri sedang dalam perjalanan menuju kantornya,setelah setahun membangun cabang di korea selatan seorang diri dengan usaha yang sangat besar,akhirnya setelah setahun lebih perusahaannya berkembang sangat pesat dan sudah sebulan dia pindah ke gedung yang baru dan tentu saja lebih besar. Taeri memutuskan untuk mampir membeli kopi di pagi hari untuk meningkatkan mood kerja nya,setelah membayar dan menunggu pesanannya selesai dia kembali keluar menuju mobilnya dan tidak sengaja melihat pemandangan yang menurutnya ada yang tidak beres.

"Aku bilang tidak mau ya tidak mau!! Kau pikir aku orang yang menghasilkan uang tiap hari?? Aku juga masih pelajar!!" Anak yang terlihat terpojok menyahuti anak yang memojokinya beserta 2 orang lainnya,terlihat malas dan lelah dengan ulah anak yang memojokkannya.

"Yaa!! Orang tuamu kaya,kenapa pelit sekali tidak mau berbagi dengan kami?? Jaga matamu,kau mulai berani sepertinya!! Hahah yaa,harus kita apakan anak ini supaya dia belajar dengan siapa dia berbicara??" 

Min Taeri terlihat jengah,kenapa pagi harinya harus melihat adegan bully murahan seperti ini, anak jaman sekarang sungguh mengerikan. Karena muak dengan pemandangan itu akhirnya Min Taeri berjalan perlahan ke arah anak-anak tadi.

"Minggirlah,aku benar-benar tidak ingin membuat masalah,ini masih awal semester dan juga yang kaya itu orang tuaku,aku tidak kaya,jadi lepaskan tangan kalian dariku atau.." anak yang dibully belum sempat menyelesaikan kaliamatnya ketika dia melihat ada wanita mendekati mereka.

"Atau apa?? Kau mau melaporkan kami ke guru di sekolah?? Ke polisi?? Siapa yang akan percaya?? Tidak ada orang yang melihat,silahkan saja kalau berani,dengan begitu kau juga tidak akan selamat" salah satu anak yang jahat memukul kepala anak yang mereka pojokkan tanpa tahu ada wanita cantik dan anggun sedang menatap mereka dengan malas sambil memegang hp nya.

"Wahh kalian terlihat sangat tampan di kamera,yaa coba lihat kesini!!"
Taeri tiba-tiba berbicara dan membuat ketiga anak nakal tersebut terkejut dan melepaskan genggaman mereka terhadap anak yang mereka bully tadi.

"Bagaimana ini?? Sepertinya ini akan menjadi bukti yang bagus,tunggu sebentar...aku mengenal seragam kalian!! Kalian anak SMA Dwight School rupanya....aahh ku kira anak yang mampu sekolah disitu adalah anak-anak keluarga mampu dan berkelas,ternyata masih ada pembully juga ya?? Heii siapa namamu??"
Taeri menatap anak yang di bully tadi.

"Lee Jongmin,panggil saja Jongmin" sahut Jongmin menatap penasaran wanita yang membela nya pagi ini.

"Jongmin-ah,aku bersedia jadi saksi jika kau mau melaporkan mereka bagaimana??" Taeri menatap seram ketiga anak tadi sedangkan Jongmin menyahut dengan terbata-bata.

"A..aaahhh iyaa,terimakasih noona,sepertinya aku bisa mengandalkan noona"

"Aahh aku...aku minta maaf,tolong maafkan aku kali ini,aku berjanji tidak akan menggangu dia lagi dan kupastikan mereka juga tidak akan. Tolong jangan laporkan kami"  ketua dari 3 anak tadi berlutut sambil menggesek kedua tangannya dan menatap Taeri.

"Kenapa meminta maaf kepadaku,bukan aku yang kau bully anak nakal,minta maaf ke Jongmin atau aku akan ke sekolah kalian dan..."

"Aahhh iyaa baiklah noonim,J...Jong...Jongmin-ah aku minta maaf,aku janji tidak akan mengulanginya,tapi jangan laporkan aku" anak itu menatap Jongmin dengan muka memelas,sedangkan Taeri masih memainkan handphone nya dan dengam senyum evilnya.

"Aku akan hitung sampai 5 jika kalian tidak pergi dari hadapanku,aku akan membawa Jongmin ke sekolah kalian secepatnya menghadap guru kalian, 1....2...3..."

Belum sampai hitungan ke 5 mereka bertiga sudah lari terbirit-birit dengan kekuatan penuh,meninggalkan Taeri dan anak bernama Jongmin tadi tergelak melihat tingkah mereka.

Lalu Lee Jongmin dengan canggung menghampiri Taeri yang tersenyum manis kepadanya,terlihat cantik sampai membuat Jongmin salah tingkah.

"Noona...terima kasih atas tadi...emm a..a..aku"

"Kau tidak apa-apa?? Bajumu jadi agak kusut sedikit,mereka tidak sempat merampas apapun darimu kan,dasar anak-anak nakal. Tidak apa-apa Jongmin-ah,mungkin mereka kurang perhatian orang tua atau apa guru kalian kurang banyak memberikan pekerjaan rumah?? Sepertinya mereka kekurangan kerjaan sampai-sampai mengganggumu"
Taeri berusaha mencoba menenangkan Jongmin masih kesal dengan anak-anak nakal tadi.

"Hahaha kami sudah diberikan sangat banyak tugas noona,emm...noona...bagaimana noona bisa tau kami hanya dengan melihat seragam?
Mata Jongmin mulai berani menatap Taeri,antara canggung dan penasaran.

"Ahh aku bekerja di bidang pendidikan,aku cukup banyak tahu tentang sekolah di Seoul,aku bahkan pernah berkunjung ke sekolah mu tahun lalu. Akan sangat panjang jika ku jelaskan,lebih baik aku mengantarmu ke sekolah sambil kita menggertak 3 anak nakal tadi,bagaimana menurutmu??"
Taeri tersenyum manis menatap Jongmin lalu menarik Jongmin berjalan menuju mobilnya.

"Apakah tidak merepotkan noona? Paling tidak aku harus tahu nama noona!! Agar aku bisa mengingat noona baik yang menolongku hari ini. Maafkan aku jika aku lancang tapi... wajah noona sungguh manis tapi tidak seperti orang korea,apakah noona orang luar negeri?? Tapi...bahasa korea noona sangat baik...hmm aahh tidak tidak aku mulai melantur hehehe,maafkan aku noona"
Jongmin yang daritadi berbicara dengan lucu sambil menatap ke depan membuat Taeri sangat gemas. Bagaimana tidak Jongmin sungguh tampan,dengan wajah seperti itu dia bisa menjadi aktor kurasa,jika ia jadi idol wanita muda akan sangat jatuh cinta dengan wajah itu,belum lagi sifatnya yang sepertinya baik dan cool dan juga dia sungguh tinggi.

"Taeri...namaku Min Taeri. Wahh yeoksii Jongmin-nie mata mu cukup jeli yaa,kau bisa mengetahui aku bukan orang korea asli hanya dengan melihat wajahku??
Terlalu terlihatkah?? Apakah noona perlu operasi mengecilkan mata?? Atau memutihkan lagi kulit wajahku??"
Taeri menggoda Jongmin dengan tangannya sibuk memegang wajahnya yang sebenarnya sudah sangat putih kulitnya,hanya saja memang mata,hidung dan rahang Taeri bukan tipikal orang korea pada umumnya.

" Ahhh bukan begitu maksudku noona! Noona sudah sangat cantik,maafkan aku. Apakah noona benar-benar akan mengantarku ke sekolah? Tidak merepotkan? Sungguh?"

Sambil Taeri dan Jongmin berbicara ternyata mereka sudah sampai di depan mobil Taeri,dan dengan cepat Taeri mencari kunci mobil di tas tangannya.

"Eung,aku akan mengantarmu sungguh,jangan meminta maaf,kau lucu sekali adik kecil,aku tidak memiliki adik jadi biarkan aku merasakan mengantar adik ke sekolah hari ini saja,aku juga akan berangkat ke kantorku jadi jangan merasa tidak enak okee"

Taeri membuka mobilnya dan masuk diikuti Jongmin yang mau tidak mau mengikutinya masuk ke mini cooper biru tersebut.

"Aku juga tidak memiliki kakak perempuan,aku memiliki hyung yang aku sayang tapi dia sangat sibuk dan jarang pulang ke rumah,menyedihkan."
Jongmin menatap ke depan mobil dan melipat tangannya,dia seperti Taeri memiliki saudara yang jauh dan sibuk. Well...walaupun sibuk nya disebabkan oleh Taeri juga sebenarnya.

"Kau tahu,mungkin mereka sedang berusaha menjadi yang terbaik agar bisa membanggakan kita jadi terus beri mereka semangat yaa." Taeri tersenyum penuh arti menatap Jongmin yang juga balik memberikan senyum manisnya,setelah itu Taeri lalu menghidupkan mesin mobilnya.

"Naahh mari kita berangkat,aku tidak mau kau terlambat"

Lalu selang beberapa detik mini cooper berwarna biru itu sudah meluncur ke jalanan Seoul yang mulai ramai dengan banyaknya kendaraan yang lewat.




Happy Reading everyone!!!
I hope the story will make y'all happy
With love
Aurora 💜


Senin, 17 Juni 2019

Pengumuman

Hai hai kawan kawan ku sekaliaan
aku hanya mau bilang aku nulis ceritanya pindah ke wattpad yaaakk
dengan cerita baru sih.
karena lebih enak nulis di wattpad
so.. siapa yang masih mau baca-baca iseng silahkan cari di wattpad
misskelarassati yaaa.

Thanks A Lot

With Love


Misske's World.

Sabtu, 17 November 2018

Ide dan saran

Haloooo famsss
Maafkaan aku yg hilang lama yaah
Btw mumpung lg selo nih akunyaa
Aku mau kalian saranin doong,kalau mau aku buat cerita,cerita yg bagaimana menurut kalian,apapun idenya tolong kasih saran yaaa
Makasih faamss .